Monday, January 19, 2009

music on my head

Puisi Cahaya Bulan

(Ost. Gie)

akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu
sambil membenarkan letak leher kemejaku

kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah bandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan” yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudepak, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat

apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu...
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati


Pertama dengar lagunya bingung juga lagu apaan waktu nyasar ke blog orang. Ehh. Ga taunya liriknya jg bagus. Puisi gitu. Menurut aku liriknya gak kacangan dan murahan. Tapi penuh makna. Serasa sastra2 zaman dulu. Kenapa yah, sekarang kok berkurang banget karya sastra yang penuh makna, filosofis dan mendidik. Beberapa macam buku-buku filsafat yang bagus umumnya berasal dari luar negeri. Ehm... Nunggu aku yang nulis juga yah kayaknya.hhehe.

:)
Just playful.